RANTAU, narasipublik.net – Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban yang diduga tenggelam di aliran sungai Tapin hingga malam hari, Minggu (18/04/2021).
Namun demikian proses pencarian hanya dilakukan dengan cara penyisiran lewat darat, hal itu lantaran keterbatasan penerangan di lokasi kejadian.
Koordinator Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional (Basarnas) Tabalong, Maulana Abdillah, menjelaskan pemantauan dilakukan dari titik awal hingga sampai ke posko induk.
“Pemantauan kita lakukan sampai besok pagi dengan jarak kurang lebih 100 meter dari titik awal jatuhnya korban,” ucapnya.
Diterangkan lebih lanjut, pencarian kakek berusia 92 tahun tersebut mengalami beberapa kendala yang sempat menghambat jalannya proses penyisiran.
“Keruhnya air dan derasnya arus ditambah banyak ranting-ranting membuat penghambat proses pencarian siang tadi,” terangnya.
Meski demikian jika nanti korban positif ditemukan pada malam hari, pihaknya akan siap melakukan evakuasi dengan menggunakan peralatan yang ada.
“Semoga korban bisa cepat ditemukan, dan kita selalu siap untuk melakukan evakuasi,” katanya.
Sementara itu proses pencarian korban dengan cara penyisiran di air akan dilanjutkan kembali pada besok pagi yang dimulai dari pukul 07.30 Wita.
“Besok kita lakukan penyisiran dari titik A – B dengan jarak 500 meter, dilanjutkan tim kedua dari titik B – C dengan jarak 1.000 meter, dengan menerjunkan beberapa buah perahu karet,” pungkasnya. (Rey)