EKONOMI & BISNISKANDANGAN (HSS)

Lewat CSR PT AGM, Petani Ida Manggala Jadi Pelopor Pertanian Ramah Lingkungan di HSS

Avatar photo
984
×

Lewat CSR PT AGM, Petani Ida Manggala Jadi Pelopor Pertanian Ramah Lingkungan di HSS

Sebarkan artikel ini
PT Antang Gunung Meratus (AGM) gelar pelatihan sekolah lapang pertanian ramah lingkungan bersama kelompok tani (Poktan) Desa Ida Manggala, Kabupaten HSS.
PT Antang Gunung Meratus (AGM) gelar pelatihan sekolah lapang pertanian ramah lingkungan bersama kelompok tani (Poktan) Desa Ida Manggala, Kabupaten HSS.

KANDANGAN, narasipublik.net PT Antang Gunung Meratus (AGM) menggelar pelatihan sekolah lapang pertanian ramah lingkungan bersama kelompok tani (Poktan), di Desa Ida Manggala, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Pelatihan pertanian ramah lingkungan ini sendiri digelar PT AGM sejak bulan Juni hingga Agustus 2024, dengan sebanyak empat kali pertemuan di setiap bulannya.

CSR Section Head PT AGM, Widharto Ali mengatakan, pelatihan tersebut digelar sebagai salah satu bentuk tanggungjawab dan komitmen sosial terhadap masyarakat disekitar operasional perusahaan secara berkelanjutan.

“Pelatihan ini bertujuan untuk mengentaskan kelaparan, mencapai ketahanan pangan, serta meningkatkan gizi, dan meningkatkan sektor pertanian yang berkelanjutan,” ucap Widharto Ali, Senin (02/09/2024).

Diterangkan, pelatihan sekolah lapang pertanian ramah lingkungan diisi dengan praktek pembuatan pupuk organik agensi hayati, pengembangan trichiderma, dan pembuatan indukan F-0 hingga F-2.

“Kami juga memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair, pestisida nabati, serta pembuatan nutrisi dan perangsang buah padi yang bersumber dari bahan-bahan alami,” terangnya.

Dalam pelatihan sekolah lapang ramah lingkungan tersebut, PT AGM juga menggandeng Dinas Pertanian Kabupaten HSS sebagai narasumber untuk verifikator produk pupuk organik yang dibuat oleh kelompok petani.

“Alhamdulillah, dengan adanya pelatihan ini para petani dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dan menerapkan pupuk organik yang dibuat pada lahan persawahan dan holtikultura mereka,” ujar Widharto Ali.

Lebih lanjut, program pelatihan sekolah lapang pertanian ramah lingkungan juga menerapkan field trip kepada Poktan Budi Bakti, Desa Gambah Dalam, Kecamatan Kandangan untuk belajar tentang pertanian organik.

Dimana seluruh peserta diberikan pelajaran tentang bagaimana proses pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan dan pupuk biosaka dari daun-daun hijau, yang nantinya dapat berguna untuk pemupukan padi sebagai tahapan pertanian organik.

Tidak hanya itu, PT AGM juga berkomitmen akan terus berkolaborasi dengan lintas sektoral instansi pemerintah daerah guna mengoptimalkan dan memprioritaskan program CSR untuk masyarakat.

“Semoga program sekolah lapang pertanian ini bisa menjadi pelopor untuk berubah pola pertanian menjadi ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik yang dapat meningkatkan pendapatan para petani,” tandasnya.

Sementara itu, Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten HSS, Syaiful mengatakan, program sekolah lapangan pertanian ramah lingkungan merupakan inovasi CRS PT AGM untuk memberikan pengetahuan perubahan pupuk kimia menjadi pupuk organik kepada para petani.

“Rencananya di Desa Ida Manggala, juga akan dibuat lahan demo plot (Demplot) untuk uji coba penggunaan pupuk organik pada pelatihan sekolah lapang yang dilaksanakan PT AGM,” pungkasnya.