BERITA UTAMAEKONOMI & BISNISKANDANGAN (HSS)

Desa Asam Sungai Raya HSS Jadi Kampung Gabus Haruan Pertama di Indonesia

Avatar photo
2148
×

Desa Asam Sungai Raya HSS Jadi Kampung Gabus Haruan Pertama di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Kampung Gabus Haruan
Bupati HSS Achmad Fikry bersama Wabup Syamsuri Arsyad melakukan panen ikan gabus haruan di Kampung Gabus Haruan Desa Asam Sungai Raya

KANDANGAN, narasipublik.netDesa Asam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) resmi dicanangkan sebagai Kampung Gabus Haruan, wilayah pembudidaya ikan air tawar kearifan lokal, Rabu (13/10/2021).

Pencanangan Kampung Gabus Haruan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS ini sendiri menjadi yang pertama di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dimana hal ini merupakan bentuk upaya penyelarasan terhadap program nasional oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Tidak Hanya di Kalsel, Kampung Gabus Haruan yang berada di Desa Asam Kecamatan Sungai Raya ini juga menjadi satu-satunya di Indonesia.

Kampung Gabus Haruan

Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Andi Artha Donny mengatakan, ikan gabus atau yang sering dikenal masyarakat Banjar dengan haruan ini merupakan salah satu penyumbang inflasi terbesar.

Sehingga perlu adanya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan keberlangsungan ikan haruan dengan cara pembudidayaan.

“Untuk memenuhi kebutuhan ikan haruan selama ini dilakukan dengan menangkapnya di alam liar. sehingga perlu adanya upaya lain dengan pencanangan Desa Gabus Haruan ini,” ucapnya.

Sementara itu, BPBAT Mandiangin Kalsel juga membangun teknik diseminasi budidaya menggunakan kolam terpal yang dilakukan secara berjenjang.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pencanangan tersebut, dimana kelompok penyedia benih bisa membesarkan ikan haruan selama kurang lebih 4 bulan untuk proses panen.

Sehingga para pembeli dapat kembali melanjutkan pembesaran ikan gabus hingga usia dewasa yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

“Meski kolam terpal di Kampung Gabus Haruan tak sampai 30 buah, namun ini diperkirakan mampu menghasilkan 300 ribu ekor setiap tahun,” tuturnya.

Dengan adanya Kampung Gabus Haruan tersebut diharapkan menjadi wadah pelatihan masyarakat, sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Kita harapkan ini sebagai langkah awal untuk mengembangkan budidaya ikan haruan agar produksinya lebih meningkat,” pungkasnya.

Reporter : Rey
Editor : Van