EKONOMI & BISNISKOTA BANJARMASIN

Harga Ayam Potong Naik, Penjualan Pedagang di Banjarmasin Merosot

1340
×

Harga Ayam Potong Naik, Penjualan Pedagang di Banjarmasin Merosot

Sebarkan artikel ini
Harga Ayam Potong di Banjarmasin Naik
Salah satu pedagang ayam potong di Pasar Hanyar atau Sentral Antasari Banjarmasin.

BANJARMASIN, narasipublik.net Harga ayam potong dihampir seluruh pasar di Kota Banjarmasin mengalami kenaikan.

Pada awal pekan Agustus ini tercatat harga ayam potong tersebut naik mencapai Rp5 ribu per ekornya.

Hal itu diungkapkan oleh Hj Suryah (50) salah satu pedagang ayam potong di Pasar Hanyar atau Sentral Antasari Banjarmasin.

Dimana kenaikan harga ayam sendiri sudah terjadi sejak satu pekan terakhir.

“Sudah 7 hari ini harga ayam naik, dari harga Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per ekor,” ucapnya Selasa (07/09/2021).

Ia menuturkan, bahwa kenaikan harga tersebut berimbas pada menurunnya penjualan ayam potong.

Umumnya dalam sehari Hj Suryah mampu menjual 200 ekor, namun kini untuk menghabiskan 100 ekor saja sangat sulit.

“Kodisi seperti ini sudah satu minggu, namun kalau harga murah juga bisa tidak laku ayamnya,” ujarnya wanita paruh baya tersebut.

Selain itu, Hj Suryah yang sudah 18 tahun berdagang ayam potong tersebut mengungkapkan, kenaikan kali ini dikarenakan imbas Pandemi Covid-19.

Sehingga berdampak pada terganggunya sektor perekonomian masyarakat selama kurang lebih 2 tahun ini.

“Sejak pandemi harga dan pembeli susah diprediksi, tapi tetap bersyukur dalam sehari masih ada pembeli,” imbuhnya.

Hal serupa juga dialami Arbaiyah (48) pedagang ayam potong lainnya di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin yang penjualannya ikut menurun.

“Kalau saya jual bisanya satu ekor ayam dengan isinya dari harga Rp30 – 35 ribu, kini harganya Rp40- 42 ribu,” tuturnya.

Namun, saat ditanya penyebab kenaikan harga ia mengaku tidak mengetahuinya. Akan tetapi dirinya menilai akibat wabah Covid-19.

“Mungkin, tapi saya hanya pedagang tidak bisa apa-apa, hanya mengikuti harga modal dan mengambil untung sedikit saja,” tungkasnya.

Reporter : DAL
Editor : Van

banner