BANJARMASIN, narasipublik.net – Sejak dibukanya akses Jembatan Sungai Alalak I dalam rangkaian uji coba oleh Badan Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Selatan (BPJN Kalsel) menjadi ikon baru di Kota Banjarmasin.
Namun disayangkan, baru sepekan dibuka sudah terlihat disepanjang kiri dan kanan jembatan tersebut begitu banyak sampah yang berserakan.
Ditambah banyaknya kerumunan pedagang kaki lima yang memenuhi areal bawah jembatan, baik dari arah Kota Banjarmasin ke Kabupaten Barito Kuala maupun sebaliknya.
Menangapi itu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin menilai jembatan lengkung pertama di Indonesia tersebut kurang pantas jika dipenuhi sampah berserakan.
Terlebih jembatan dengan cable-stayed itu menggunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 – 2021 senilai Rp 278 miliar.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat dan pedagang kaki lima untuk tidak membuang sampah makanan dan jualan mereka sembarangan.
Bahkan beberapa anggota HMI cabang Banjarmasin pun melakukan aksi sosialisasi di lokasi jembatan tersebut.
Ketua HMI Cabang Banjarmasin Nurdin Ardalepa mengatakan, aksi ini bertujuan untuk mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kebersihan di kawasan jembatan.
“Kemarin kita turun langsung ke Jembatan Sungai Alalak, dengan membawa karton bertulisan (Jaga Kebersihan ini jembatan bukan tempat wisata) untuk mehimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan lagi,” ujarnya Minggu (03/10/2021).
Disamping itu, Kabid Hukum dan LH HMI Cabang Banjarmasin, Aji menambahkan, pihaknya telah memberi sinyal “MERAH” ke instansi terkait agar kedepannya bisa menyediakan tempat sampah.
“Supaya nantinya sampah disana tidak berserakan,” jelasnya.
Dirinya juga menuturkan, jika nantinya instansi tersebut masih tidak menyediakan tempat sampat. Maka pihaknya akan membawa tempat sampah sendiri ke jembatan tersebut.
“Jika instansi itu masih tidak peka, HMI Cabang Banjarmasin siap membawa tempat sampah sendiri ke sana,” tungkasnya.
Reporter : DAL
Editor : Van