ADVERTORIALPENDIDIKANRANTAU (TAPIN)

Pengurusan PGRI Tapin Dilantik, H Yamani Minta Guru Jadi Garda Terdepan Pendidikan

176
×

Pengurusan PGRI Tapin Dilantik, H Yamani Minta Guru Jadi Garda Terdepan Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Bupati Tapin, H. Yamani saat mengukuhkan kepengurusan PGRI Kabupaten Tapin masa bakti XXII periode 2025-2030. (Foto : Prokopim Tapin)
Bupati Tapin, H. Yamani saat mengukuhkan kepengurusan PGRI Kabupaten Tapin masa bakti XXII periode 2025-2030. (Foto : Prokopim Tapin)

RANTAU, narasipublik.net Bupati Tapin, H. Yamani mengukuhkan kepengurusan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tapin masa bakti XXII periode 2025–2030, Kamis (19/06/2025), di Pendopo Galuh Bastari.

Kepengurusan PGRI Tapin kini dipimpin oleh Hj. Ahlul Jannah, pensiunan ASN yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin.

Dalam sambutan perdananya sebagai ketua PGRI, Ahlul Jannah menegaskan bahwa pengurus baru akan memfokuskan pada program peningkatan kompetensi guru.

Ia mengatakan pembelajaran yang menarik dan berkualitas hanya bisa tercipta apabila guru senantiasa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan.

“Kalau pembelajaran menarik, anak-anak betah di sekolah. Ini akan berdampak pada meningkatnya lama sekolah di Tapin,” ujar Ahlul Jannah.

Sementara itu, Bupati Tapin, H. Yamani mengungkapkan, PGRI memiliki posisi strategis sebagai kekuatan moral di tengah arus perubahan zaman.

Ia berharap pengurus baru PGRI dapat menjaga martabat profesi guru serta membangun organisasi yang adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.

“PGRI adalah rumah perjuangan guru. Tempat menyatukan suara, memperjuangkan kesejahteraan, dan meningkatkan kapasitas profesional,” tutur H. Yamani.

Tidak hanya itu, Bupati Tapin juga menyambut baik program Bunda Guru Tapin yang digagas untuk memperkuat pendidikan anak usia dini.

Ia menilai program tersebut dapat menjadi mitra strategis dalam membangun karakter peserta didik sejak usia dini, terutama di jenjang PAUD dan Sekolah Dasar.

“Bunda Guru bukan simbol. Ini bagian dari upaya menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan,” tambah Bupati.

H. Yamani menekankan, masa bakti lima tahun ini bukanlah waktu berdiam diri, melainkan awal dari kerja besar untuk membenahi kualitas pendidikan di Kabupaten Tapin.

banner